Menelusuri Masa Lalu Mohamed Salah

Ulasan  
Mohamed Salah. (Foto: B/R Football)
Mohamed Salah. (Foto: B/R Football)

Mohamed Salah adalah nama yang tidak asing di telinga para pencinta sepak bola terutama Liga Primer Inggris. Terlebih para suporter Liverpool. Kisah sukses pesepak bola Muslim itu di lapangan hijau terdengar seantero jagat. Namun, cerita masa lalu Salah, mungkin belum semua orang mendengarnya.

Sepak Pojok mencoba menelusuri masa lalu Salah yang dikutip dari laman Liverpoolfc.com. Salah dilahirkan di Nagrig, Gharbia, Mesir pada 15 Juni 1992. Salah mengaku jatuh cinta kali pertama dengan si kulit bundar ketika dirinya berusia tujuh atau delapan tahun.

“Saya ingat ketika itu saya selalu menonton pertandingan Liga Champions. Saya mencoba seperti Ronaldo (mantan pesepak bola kenamaan asal Brasil), Zinedine Zidane, dan Francesco Totti saat bermain sepak bola di jalanan bersama teman-teman. Saya menyukai tipe pesepak bola seperti mereka yang bermain dengan kekuatan magis di lapangan hijau,” kata Salah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Baca: Mohamed Salah yang tak Pernah Salah

Salah tak hanya bermain sepak bola dengan teman-temannya, ia juga kerap mengolah si kulit bundar dengan saudara laki-lakinya. Namun, ia menyebut permainan saudaranya tersebut kurang bagus alias biasa-biasa saja. Bermain sepak bola sudah menjadi hobi Salah sejak masa kecil.

“Teman saya pernah bilang, Salah kamu akan menjadi pesepak bola hebat suatu hari nanti. Dia selalu bilang seperti itu” ujar Salah. Namun, Salah tidak menyebutkan dengan detail siapa teman lamanya tersebut. Satu yang pasti, Salah menegaskan temannya itu adalah salah satu sahabat baiknya, bahkan sampai sekarang keduanya tetap bersahabat.

Klub pertama Salah

Hobi Salah bermain sepak bola di jalanan pun mulai terarah ke ranah sepak bola profesional. Ia mulai memasuki dunia sepak bola profesional ketika berusia 14 tahun. Salah bergabung dengan Arab Contractors (El Mokawloon). “Perjalanan karier saya sebagai pesepak bola profesional dimulai saat itu. Tapi, periode itu sangatlah sulit dijalani,” kata Salah.

Salah bercerita, sebetulnya ia bermain kali pertama untuk klub yang tak jauh dari desanya, Basyoun. Ia bergabung dengan klub bernama Tanta. Kemudian, ia pindah ke Arab Contractors di Kairo, ibu kota Mesir. Jaraknya lebih jauh dari kediamannya. Kurang lebih lima jam waktu tempuh. Salah berlatih lima hari dalam sepekan.

Dikarenakan jarak yang jauh, Salah harus pulang sekolah lebih cepat untuk berlatih di Arab Contractors. Ia berangkat pukul 07.00 pagi waktu setempat. Bahkan, Arab Contractors membuat catatan tersendiri secara resmi ke sekolahnya Salah. Kurang lebih isinya, Salah diperbolehkan pulang lebih awal sehingga ia bisa tiba di klub Arab Contractors pada pukul 14.00 waktu setempat dengan kereta api. “Jadi, saya hanya dua jam belajar di sekolah saat itu,” kata Salah.

Lima hari dalam sepekan, tiap pekan selama tiga atau empat tahun, Salah melakukan hal yang serupa. Ia selalu berangkat pukul 09.00 pagi waktu Mesir dan tiba di klub pada pukul 14.00 siang. Jam berlatih selama di Arab Contractors pada pukul 15.30 atau 16.00 sore. Sesi latihan kelar pada pukul 18.00 sore. Kemudian ia pulang ke rumah. Salah tiba di rumah pada pukul 22.00 atau 22.30 malam. “Selanjutnya, saya makan, tidur, dan hari berikutnya mengulangi kegiatan serupa,” ujar Salah.

Salah tak hanya menumpangi satu bus untuk pulang pergi mencapai tempat berlatihnya dan pulang ke rumah. Ia kurang lebih harus naik turun tiga atau empat bus yang berbeda. Bahkan, terkadang ia harus menumpangi lima bus hanya untuk tiba di Arab Contractors dan kembali ke rumahnya.

“Seperti yang saya bilang, masa-masa yang sangat sulit, tapi ketika itu saya masih bau kencur dan bermimpi ingin menjadi pesepak bola profesional. Saya ingin menjadi pesepak bola ternama dunia. Sosok yang spesial. Sebuah impian anak berusia 14 tahun,” ujar Salah.

Karier Salah di Eropa

Ketika Salah berusia 16 atau 17 tahun, segalanya mulai membaik. Ia mampu masuk ke skuat utama Arab Contractors. Ia memulai laga debutnya sebagai pesepak bola profesional. Sejak saat itu, kiprah Salah di lapangan hijau tak terbendung, saat ini ia menjadi salah satu pesepak bola hebat dunia.

“Jika saya tidak berkarier sebagai pesepak bola, saya yakin nasib saya kurang baik saat ini. Karena saya melakukan segalanya untuk menjadi pesepak bola. Hanya menjadi sepak bola yang terlintas di benak pikiran saya,” kata Salah.

Setelah sukses di Mesir, Salah memulai karier sepak bolanya di Eropa. Adalah Swiss yang menjadi negara pertama di benua biru tempat ia bermain sepak bola. Salah bergabung dengan FC Basel. Di Swiss, Salah menjadi bintang ketika ia memenangkan titel liga pada musim debutnya. Kehebatan Salah selama merumput di Basel pada 2012 - 2014 membuat Chelsea kepincut.

The Blues memboyong Salah seharga 11 juta poundsterling dari Basel pada 2014. Namun, ia jarang dimainkan pada musim debutnya di klub asal London tersebut. Alhasil, ia diizinkan pergi dengan status pemain pinjaman ke klub Serie A, Fiorentina dan AS Roma. Hingga akhirnya Serigala Roma membeli Salah seharga 15 juta euro. Performa permainan Salah berkembang pesat di Roma.

Kesuksesan Salah di klub Ibu kota Italia tersebut membawanya kembali ke kompetisi Liga Primer Inggris. Namun, ia tidak kembali ke Chelsea, Salah berlabuh ke Liverpool. Bersama The Reds, Salah mengukir kisah sukses sebagai pesepak bola dengan beragam trofi juara yang diraihnya. Namun, kesuksesan Salah di level klub tak dibarengi dengan perjalanannya di tim nasional Mesir.

Seperti yang semua orang tahu, Salah belum lama ini gagal membantu Mesir menjuarai Piala Afrika 2021. Perihnya, sahabat dia di Liverpool, Sadio Mane yang menjadi penyebab kegagalannya bersama Mesir. Mane bersama rekan-rekannya di tim nasional Senegal mengalahkan Mesir lewat drama adu penalti di final Piala Afrika 2021 dengan skor 4-2.

Baca juga: Mohamed Salah Hanyalah Manusia Biasa

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Tukang nulis yang always kepo dengan kabar sepak bola.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image