Leeds Vs Manchester United, Menelusuri Sejarah The Roses Derby

Ulasan  
Skuat Manchester United (Foto: EPA-EFE/Peter Powell)
Skuat Manchester United (Foto: EPA-EFE/Peter Powell)

Pada Ahad (20/2/2022) malam WIB salah satu derbi klasik di Liga Primer Inggris kembali tersaji. The Roses Derby. Derbi klasik ini menyajikan rivalitas panjang antara Leeds United dan Manchester United. Untuk kali kedua musim 2021/2022 ini, The Roses Derby akan bergulir.

Leeds United akan menjamu Manchester United di Elland Road. Pada pertemuan pertama di Liga Primer Inggris musim ini, Leeds United kalah 1-5 di kandang Setan Merah. Lima gol Manchester United dicetak Bruno Fernandes (tiga gol), Mason Greenwood, dan Fred. Gol semata wayang Leeds United diciptakan Luke Ayling.

Kekalahan memalukan 1-5 dari Setan Merah pada awal musim ini tentu menjadi penyemangat Leeds United balas dendam di Elland Road. Kalah di kandang sendiri tentu hasil yang dihindari Leeds United saat menjamu Setan Merah. Di atas kertas, Manchester United lebih diunggulkan ketimbang Leeds United. Setan Merah menang 6 kali dan kalah 1 kali dalam 9 pertemuan terakhir dengan Leeds United di berbagai kompetisi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menjelang The Roses Derby jilid kedua musim ini, menarik untuk menelusuri sejarah dari The Roses Derby. Salah satu derbi terpanas di Inggris ini dilatarbelakangi The War of the Roses pada abad ke-15 antara the House of Lancaster (red rose) dan the House of York (White rose). Battle of Rose memperebutkan tahta kerajaan Inggris pada waktu itu.

Manchester United dikaitkan sebagai klub dari Lancashire, sedangkan Leeds United dari Yorkshire. Manchester United erat dengan warna mawar merah dan Leeds United identik dengan warna putih. Fakta lain yang membuat The Roses Derby kental nilai sejarah karena urusan bisnis selama Revolusi Industri di Inggris pada abad ke-18 dan 19.

Yorkshire terkenal dengan area indusrti wol harus bersaing dengan Manchester sebagai kota penghasil kapas di Inggris. Alhasil, industri wol Leeds mengalami penurunan. Persaingan bisnis wol terus berlangsung hingga saat ini di kedua area tersebut.

Oke rasanya Sepak Pojok tak perlu panjang lebar mengupas seputar The Roses Derby di sektor persaingan bisnis atau kilas balik perang Battle of Rose. Kini fokus ke persaingan antara Manchester United dan Leeds United di lapangan hijau.

Sejarah panjang rivalitas Manchester United dan Leeds United di kompetisi sepak bola berawal pada Januari 1906. Ketika itu Leeds United menang 3-0 dari Setan Merah dalam kompetisi Divisi 2 di Bank Street. Manchester United balas dendam beberapa bulan berikutnya dengan mengantongi kemenangan 3-1 di Elland Road.

Hanya, pertemuan kedua tim di level top terjadi pada musim 1925/1926. Leeds United meraih kemenangan kandang 2-0 atas Manchester United dan jalah 1-2 di Old Trafford. Dua gol kemenangan Manchester United dicetak Francis McPherson dan Eric Sweeney, sedangkan gol Leeds United diciptakan Tom Jennings.

Setelah periode itu rivalitas antara Manchester United dan Leeds United terus melahirkan catatan sejarah di lapangan hijau. Era keemasan Busby Babes pada pertengahan 1950-an juga menjadi catatan klasik tersendiri. Salah satu anak emas Matt Busby adalah Bobby Charlton. Gokilnya, saudara laki-laki Charlton, yakni Jack justru berstatus pemain belakang andalan Leeds United pada era tersebut. Rivalitas keduanya menambah bumbu buat The Roses Derby saat itu.

Jika Manchester United saat itu memiliki Matt Busby, ada figur sentral bernama Don Revie di kubu Leeds United. Revie dikenal dengan skema perpaduan permainan kotor dan skill individu. Dirty Leeds United saat itu begitu terkenal di sepak bola Inggris.

Revie tercatat berseragam Leeds United sejak 1958 hingga 1962. Tak hanya tercatat sebagai pemain, Revie juga menjadi pelatih Leeds United terhitung dari 1961 sampai 1974. Manchester United melakoni sejumlah laga klasik melawan Leeds United di Piala FA, yang menjadi sorotan pada semifinal Piala FA 1965 dan 1970.

Laga semifinal Piala FA tahun 1970 di Hillsborough antara Manchester United dan Leeds United. (Foto: manutd.com)
Laga semifinal Piala FA tahun 1970 di Hillsborough antara Manchester United dan Leeds United. (Foto: manutd.com)

Leeds United menikmati masa kejayaan mereka dengan ikon Dirty Leeds pada era 1970-an. Manchester United harus menunggu tujuh tahun lamanya untuk membalaskan dendam ke Leeds United di Piala FA. Setan Merah akhirnya menang 2-1 di Hillsborough pada 1977.

Rivalitas Manchester United dan Leeds United terus berlangsung hingga era sepak bola modern. Era Sir Alex Ferguson menjadi juru taktik Manchester United membawa warna baru di The Roses Derby. Setan Merah yang tadinya hanya dianggap sebagai tim kuda hitam di Inggris, akhirnya mampu meraih predikat sebagai tim terbaik di Inggris, bahkan dunia sejak dipoles Ferguson.

Pesona Ferguson bahkan mampu membuat pemain andalan Leeds United, Eric Cantona tiba-tiba menyeberang ke Manchester United pada 1992. Para pendukung Leeds United pun berang dengan transfer Cantona tersebut. Cantona dianggap pengkhianat oleh publik Elland Road. Sebaliknya, publik Old Trafford memperlakukan Cantona bak seorang raja.

Cantona yang bengal tak peduli dirinya dimusuhi para pendukung Leeds United. Bahkan, ia melakukan selebrasi gol yang dicetaknya buat Manchester United di hadapan para suporter Leeds United. Beberapa tahun kemudian, Manchester United kembali merekrut pemain Leeds United. Adalah Rio Ferdinand yang diboyong Setan Merah pada 2002. Dua tahun berselang, pemain Leeds United lainnya, Alan Smith mengikuti jejak Ferdinand ke Manchester United.

Sumber: manutd.com

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Tukang nulis yang always kepo dengan kabar sepak bola.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image