Sejarah Piala Dunia U-20: Turnamen Paling Bergengsi untuk Pemain Muda
SEPAK POJOK -- Piala Dunia U-20, juga dikenal sebagai Kejuaraan Dunia FIFA untuk Pemain Muda, adalah turnamen sepak bola internasional yang diselenggarakan oleh FIFA setiap dua tahun sekali. Turnamen ini diikuti oleh tim nasional sepak bola U-20 dari berbagai negara di seluruh dunia.
Piala Dunia U-20 dianggap sebagai salah satu turnamen paling bergengsi untuk pemain muda.
Banyak pemain terkenal dunia seperti Diego Maradona, Lionel Messi, dan Ronaldinho memulai karier mereka dari turnamen ini.
Sejarah Piala Dunia U-20 dimulai pada tahun 1977, ketika FIFA pertama kali mengadakan turnamen ini di Tunisia. Pada saat itu, turnamen ini disebut sebagai Piala Dunia Junior FIFA.
Turnamen ini diikuti oleh enam belas tim nasional U-20 dari seluruh dunia. Uni Soviet menjadi juara pertama setelah mengalahkan Meksiko 2-1 pada pertandingan final.
Setelah suksesnya turnamen pertama, FIFA memutuskan untuk mengadakan Piala Dunia U-20 secara berkala, dengan jeda dua tahun antara setiap turnamen.
Pada tahun 1979, turnamen ini diadakan di Jepang dan diikuti oleh dua puluh empat tim nasional U-20. Argentina menjadi juara pada turnamen ini, di mana Diego Maradona mencetak lima gol selama turnamen.
Seiring berjalannya waktu, Piala Dunia U-20 semakin populer dan diikuti oleh lebih banyak negara setiap turnamen. Pada tahun 1985, FIFA memutuskan untuk mengubah nama turnamen menjadi Kejuaraan Dunia FIFA untuk Pemain Muda dan menambahkan batasan umur pemain menjadi 20 tahun ke bawah.
Sejak itu, Piala Dunia U-20 telah diadakan di berbagai belahan dunia seperti Amerika Selatan, Afrika, Asia, dan Eropa. Brasil adalah tim yang paling sukses di turnamen ini, dengan lima gelar juara sepanjang sejarah turnamen. Argentina, Jerman, dan Serbia juga menjadi juara sebanyak tiga kali masing-masing.
Selain menjadi ajang untuk menemukan bakat baru, Piala Dunia U-20 juga memberikan kesempatan bagi para pemain muda untuk meraih pengalaman internasional dan bersaing di level yang lebih tinggi.
Beberapa pemain yang tampil di Piala Dunia U-20 kemudian berhasil menjadi pemain bintang di level senior seperti Lionel Messi, Sergio Agüero, dan Paul Pogba.
Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Pada 2023 ini, Indonesia seharusnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dimulai pada tahun 2018. Saat itu FIFA membuka proses tender untuk menentukan tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Selain Indonesia, ada tiga negara lain yang juga mengajukan diri sebagai tuan rumah, yaitu Brasil, Peru, dan Uni Emirat Arab.
Proses penentuan tuan rumah dilakukan melalui beberapa tahapan, di antaranya tahap pendaftaran awal, evaluasi teknis, inspeksi stadion dan fasilitas, serta presentasi terakhir.
Setelah melewati tahapan evaluasi dan inspeksi, FIFA kemudian mengumumkan bahwa Indonesia berhasil memenangkan penawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada bulan Oktober 2018.
Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 didasarkan pada beberapa faktor, termasuk infrastruktur yang memadai, dukungan pemerintah, pengalaman dalam menyelenggarakan turnamen internasional, dan potensi pasar yang besar.
Indonesia memiliki sejarah yang kuat dalam menyelenggarakan turnamen sepak bola internasional seperti Asian Games 2018 dan AFF Suzuki Cup 2008. Hal itu membuat FIFA percaya bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20 dengan sukses.
Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi pasar yang besar untuk industri sepak bola, dengan populasi yang besar dan antusiasme masyarakat terhadap olahraga ini.
FIFA melihat bahwa Piala Dunia U-20 di Indonesia dapat menjadi ajang yang penting untuk memperkuat sepak bola di Asia Tenggara dan mempromosikan olahraga ini ke seluruh dunia.
Sayangnya, FIFA kemudian membatalkan keputusan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Keputusan keluar menyusul pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir.
Dilansir dari situs resmi FIFA pada Rabu (29/3) malam, FIFA terangkan akan segera mengumumkan tuan rumah baru. Sedangkan untuk waktu pelaksanaanya akan tetap sesuai jadwal sebelumnya.
FIFA juga menggarisbawahi, terlepas dari keputusan tersebut, mereka tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Joko Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober 2022.
*Dirangkum dari berbagai sumber (FIFA, Republika, dll).
Baca Juga
Barcelona dan Sejarah Singkat 'Liga Pocong'
Sejarah Real Madrid, dari Hura-Hura Jadi Klub Raksasa
Fantastis, Ini Gaji Ronaldo Per Menit, Per Jam, Hingga Per Bulan di Al-Nassr
Erling Haaland Digaji 1,2 Miliar per Hari di Manchester City?