Legenda Inter Milan: Liverpool Luar Biasa, Tapi Mereka Masih Manusia
Legenda Inter Milan Jurgen Klinsmann meyakinkan Nerazzurri masih bisa mengalahkan Liverpool dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu (9/3/2022) dini hari WIB ini. Menurutnya, The Reds tim luar biasa, namun mereka masihlah manusia.
Inter Milan memang bertandang dengan langkah berat ke pertandingan ini. Mereka kalah 2-0 pada pertemuan pertama.
Walau tak ada lagi peraturan agregat gol tandang-kandang, La Benemata tetap butuh setidaknya tiga gol tanpa balas bila ingin lolos ke babak berikutnya.
Namun, itu bukan hal mustahil. Klinsmann pernah membuktikan itu ketika mencetak hattrick ke gawang Aston Villa pada babak 16 besar Piala UEFA 1990-1991. Sebelumnya, mereka kalah 2-0 pada leg pertama.
“Selalu ada peluang, karena hal tidak terbayangkan bisa terjadi dalam waktu 90 menit,” ujar Klinsmann kepada La Gazzetta dello Sport, Selasa (8/3/2022).
“Bahkan jika Liverpool adalah tim luar biasa, mereka masihlah manusia. Inter datang tanpa rugi apa-apa dan itu adalah kondisi terbaik. Jika mereka bisa bikin gol di babak pertama, kepercayaan diri bisa tumbuh dan siapa tahu?"
Klinsmann, 57 tahun, menilai Inter Milan masih mampu bermain baik seperti pada leg pertama di Guiseppe Meazza beberapa pekan lalu. Kekurangan mereka satu-satunya saat itu adalah tidak bikin gol.
Ia menekankan, perjuangan sengit tetap harus diberikan dini hari ini. Walaupun harus tersingkir, setidaknya cara mereka keluar akan membuat perbedaan besar hingga akhir musim.
"Mereka butuh untuk terus berjuang seperti singa, memberikan antusiasme untuk mengalahkan lawan di Serie A juga," ujar dia.
Jurgen Klopp Mirip Giovanni Trapattoni
Klinsmann menilai ada beberapa kesamaan antara juru taktik asal Jerman Liverpool Jurgen Klopp dengan pelatih Inter Milan eranya, Giovanni Trapattoni. Keduanya punya kemampuan khas.
Salah satunya adalah membangun komunikasi baik dengan tim. “Saya melihat caranya berkomunikasi dengan pemain sama dengan yang dilakukan Trap (Trapattoni)," kata dia.
"Rahasia Klopp adalah kesederhanaannya, dia seperti orang yang berada di antara pemain-pemainnya."
Giovanni Trapattoni merupakan salah satu pelatih sepak bola tersukses dalam sejarah Serie A. Ia satu-satunya pelatih yang tercatat pernah memenangkan semua kompetisi klub UEFA, dan Piala Intercontinental.
Trap pernah melatih Inter Milan pada 1986–1991 dan mempersembakan juara liga serta Piala UEFA (sekarang Liga Eropa).
Soal Duet Dzeko dan Lautaro
Inter sempat mengalami kesulitan memasangkan Edin Dzeko dengan Lautaro Martinez di lini depan. Khususnya setelah kepergian Romelu Lukaku ke Chelsea.
Namun, belakangan keduanya mulai menemukan chemistry. Melawan Salernitana akhir pekan lalu, Lautaro mencetak hattrick, salah satunya berkat asis Dzeko, yang juga kemudian mencetak dua gol dalam laga tersebut.
“Tidak ada yang lebih menarik dari dua striker mengorbankan diri mereka untuk masing masing rekan," ujar Klinsmann.
“Saya pernah bersama Aldo Serena di Inter, Rizzitelli di Monaco, Teddy Sheringham di Tottenham, dan Rudi Voller di skuad Jerman."
“Dzeko dan Lautaro adalah pasangan bagus, mereka hanya perlu rutin tampil bersama dan mengembangkan kompabilitas. Saya rasa jika Anda mencampurkan karakteristik Lautaro dengan Dzeko, Anda mendapatkan Klinsmann. Saya berada di suatu tempat di antara keduanya."
Kendati demikian, jelang laga Liverpooll vs Inter, Klinsmann menyayangkan absennya penopang dua striker di atas, yakni Nicolo Barella. Barella adalah gelandang kreatif yang bisa mengubah permainan.
“Barella mengingatkan saya akan Lothar Matthaus. Ia pemain komplet," ujar Klinsmann.
Namun, karena larangan bermain akibat sanksi kartu, ia tidak bisa tampil sebagai penyuplai bola segar ke Dzeko dan Lautaro.
Sumber: Football Italia