Fleksibilitas Mason Mount Dalam Berbagai Formasi Man United, ala Ten Hag
Banyak penggemar Manchester United merasakan kegembiraan setelah Mason Mount datang. Ini menjadi pembelian pertama United pada bursa transfer musim panas 2023.
Negosiasi sempat berlarut-larut. Dua tawaran awal MU ditolak Chelsea FC. Kedua kubu akhirnya sepakat di angka maksimal 60 juta pounds.
Tantangan baru menanti Mount di Old Trafford. Ia pernah berada di tim dengan tekanan tinggi. Artinya, segala tuntutan di Setan Merah, seharusnya bukan hal baru.
Fokusnya mungkin lebih ke arah teknis. Di posisi mana, Erik ten Hag akan memasangnya? Menurut saya, itu tergantung pada formasi yang dipakai.
Jika Ten Hag, menggunakan skema 4-3-3, maka Mount bisa menjadi bagian dari trio di lini tengah. Dua nama diprediksi menjadi starter, yakni Casemiro dan Bruno Fernandes.
Lalu Mount bakal bersaing dengan Christian Eriksen. Scott McTominay serta Fred sepertinya tidak masuk hitungan. Mereka kurang lihai dalam menjaga penguasaan bola.
Itulah mengapa Ten Hag mencari gelandang kreatif. Ini agar pendekatannya berjalan efektif. Ia juga mencoba formasi lain.
Andai sang arsitek menggunakan skema 4-2-3-1, maka Mount tersedia di beberapa area berbeda. Selama mentas bersama the Blues, sosok yang pernah menjalani masa peminjaman di Derby County itu sering beroperasi di posisi nomor 10. Artinya ia, tepat berada di belakang strier.
Pada musim lalu, Ten Hag menurunkan Bruno Fernandes di posisi penyerang lubang itu. Pertanyaannya, kali ini, siapa yang lebih dipercaya oleh pelatih asal Belanda ini? Jika Fernandes tetap berkreasi di sana, maka Mount akan digeser lebih ke tengah.
Tepatnya di area salah satu dari dua pemain nomor enam. Biasanya di sektor tersebut, diisi oleh gelandang yang tak hanya piawai mengalirkan bola dan menyerang, tapi juga aktif membantu pertahanan.
Contoh nyata di MU, Casemiro. Mampukah Mount mengisi pos dua gelandang tengah dalam skema 4-2-3-1? Jika memang harus dicoba, ia akan bersaing dengan Christian Eriksen, serta McTominay. Ini jika Fred dilepas ke klub lain.
Berbagai penjabaran di atas, menunjukkan, pesepak bola 24 tahun itu tidak serta merta menjadi pemain inti. Kedatangannya bakal membuat Ten Hag mampu berkeksprimen dengan berbagai pola. Namun, Mount harus berjuang keras demi mendapatkan satu tempat di starting xi the Red Devils.
Harga mahal tidak menjamin ia langsung dianakemaskan. Jadon Sacho contoh nyata akan hal itu. Menarik dinantikan bagaimana sepak terjang Mount di bawah kendali Ten Hag di Old Trafford.