Mbappe dkk Kecam Aksi Polisi yang Menembak Mati Remaja 17 Tahun
PARIS -- Kylian Mbappe dan sejumlah pemain tim nasional Prancis lainnya bereaksi terkait insiden memilukan di kota Paris. Petugas kepolisian menembak remaja berusia 17 tahun pada Selasa (27/6/2023).
Korban bernama Nael M. Mbappe tak mampu menahan kesedihannya. Ia menuliskan apa yang ia rasakan di media sosial miliknya.
"Situasi yang tidak dapat diterima. Semua pikiran saya tertuju pada kelurga dan orang-orang terkasih Nael. Malaikat kecil ini pergi terlalu cepat," demikian petikan tulisan kapten timnas Prancis itu di twitternya, dikutip dari espn.co.uk, Rabu (28/6/2023).
Peristiwa ini memicu kerusuhan di sejumlah titik di kota Paris. Gelombang protes bermunculan. Masyarakat bentrok dengan pihak berwenang.
Pemerintah turun tangan. Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmian mengatakan 31 orang ditangkap. Sebanyak 25 polisi terluka. Sekitar 40 mobil dibakar.
Ketegangan akhirnya lebih terfokus di pinggiran kota Nanterre. Petugas yang diduga menjadi pelaku penembakan telah ditahan. Menurut kantor kejaksaan Nanterre, polisi tersebut kemungkinan dikenai pasal pembunuhan.
Nanterre merupakan lingkungan tempat tinggal Nael. Suasana tegang di daerah itu. Ibu korban meminta semua pihak menahan diri, dan tak perlu lagi bereaksi anarkis untuk menghormati putranya.
Kiper Les Bleus, Mike Maignan turut mengecam insiden ini. Begitu juga dengan bek Jules Kounde. Kounde mengecam media yang seolah ingin 'menyelamatkan' polisi.
"Para jurnalis mengajukan pertanyaan dengan satu-satunya tujuan memutarbalikkan kebenaran, mengkriminalisasi korban. Metode kuno untuk menutupi masalah yang sebenarnya," ujar bek yang kini memperkuat Barcelona itu.
Kounde mengajak semua orang yang sepaham dengannya untuk mematikan televisi. Biarlah mereka menemukan kebenaran langsung di lapangan.