Ulasan

Mengapa Dusan Vlahovic Begitu Spesial?

Dusan Vlahovic mengenakan jersey Juventus. Sumber: Dok. Juventus.
Dusan Vlahovic mengenakan jersey Juventus. Sumber: Dok. Juventus.

Juventus bikin kejutan pada jendela transfer Januari. Klub Turin mendatangkan Dusan Vlahovic dengan biaya mencengangkan. Striker Serbia dipinang dari Fiorentina dengan mahar 70 juta euro atau sekitar 1,2 triliun rupiah.

Dusan, dengan nilai tersebut, menjadi salah satu pemain termahal pernah direkrut pada jendela transfer Januari. Sepanjang sejarah, baru dua orang menyaingi. Keduanya Coutinho dan Van Dijk.

Coutinho hijrah dari Liverpool ke Barcelona dengan ongkos transfer 135 juta euro (sekitar Rp 2,1 triliun) pada Januari 2018. Sementara Van Dijk pindah dari Southampton ke Liverpool dengan nilai 84.6 juta euro (sekitar Rp1,3 triliun) pada periode sama.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Nama Dusan Vlahovic memang salah satu bahasan terpanas bursa transfer awal tahun ini. Banyak klub top Eropa berambisi mengejarnya. Paling serius mungkin datang dari Inggris.

Di antara Manchester City, Liverpool, Chelsea, dan Tottenham, klub Arsenal terdepan. The Gunners sempat menyodorkan 60 juta poundsterling untuk penyerang 22 tahun ke Fiorentina.

Namun, tidak disangka, Juve datang menikung. Dusan langsung diikat kontrak empat tahun di Turin, beserta iming-iming bonus 7 juta euro per musim.

Mengapa Juve seberani itu? Siapa sebenarnya Dusan Vlahovic? Apa yang membuatnya spesial?

Perjalanan Karier, dari Serbia ke Serie A

Dusan Vlahovic lahir 28 Januari 2000 di Belgrade, Serbia. Ia memulai karier profesional saat remaja bersama klub papan atas negaranya, Partizan.

Saat berusia 16 tahun 24 hari, Dusan menjadi debutan termuda klub ketika diturunkan melawan OFK Beograd pada 2016. Ia belum bikin gol saat itu.

Dusan mencetak gol perdana saat Partizan menang 3-2 melawan rival Radnik Surdulica pada April. Ia mencatatkan diri sebagai pencetak gol termuda di liga.

Momen ini yang kabarnya jadi pemantik sejumlah klub Eropa melirik. Sempat santer Dusan bakal ke Liga Inggris. Namun, Fiorentina datang dan merekrut lebih dahulu. Dusan, saat itu 18 tahun, mengawali babak baru karier di Italia musim 2018-19.

Dusan, meski muda, dibebani ekspetasi tinggi. Ia kesulitan unjuk gigi. Pelatih hanya menurunkannya sekali pada musim pertama di Serie A dan tanpa gol.

Vlahovic akhirnya dapat kesempatan main lebih reguler pada musim 2019-20. Namun produktifitasnya biasa saja. Ia baru mampu bikin enam gol dari 30 pertandingan.

Situasi perlahan berubah ketika masuk musim berikutnya. Khususnya ketika Cesare Prandelli datang kembali melatih Fiorentina pada November 2020. Prandeli menjadi angin segar bagi Vlahovic. Pelatih kelahiran Italia tidak lelah menyemangati dan memberi kepercayaan penuh.

Balas budi itu datang. Walau lambat, hanya bikin satu gol pada 10 laga pembuka di liga, Vlahovic perlahan mengganas dan menyarangkan banyak gol.

Dusan mencetak 46 gol dari 62 pertandingan di liga sejak 16 Desember 2020. Ia menjadi pemain termuda mencetak lebih dari 20 gol untuk Viola dalam satu musim di liga. Prestasi tersebut hanya mampu disandingkan dengan legendaris Gabriel Batistuta pada awal musim 1990-an dan awal 2000-an.

Memasuki 2021, Vlahovic terus membuktikan ketajamannya, mencatatkan 33 gol di Serie A. Bila dibandingkan dengan para pemain di lima liga terbesar Eropa, hanya satu mampu menyainginya selama periode sama.

Ia adalah Robert Lewandowski. Bomber veteran Bayern Munchen mencetak 43 gol sepanjang tahun lalu. Sementara Erling Haaland, striker muda lain yang juga tengah jadi sorotan, 'baru' mengoleksi 30 gol.

Jasa Prandelli

Masuknya Prandelli ke Fiorentina memang sangat berpengaruh bagi Vlahovic. Pelatih juga sempat melatih Fiorentina pada era 2005-2010 berjasa besar dalam mendongkrak kepercayaan diri dan kemampuan Dusan.

Sebab itu, ketika Prandelli mengundurkan diri Maret tahun lalu, Vlahovic sangat terpukul. Usai bikin hattrick lawan Benevento di bulan sama, Vlahovic sempat mengutarakan hormat tingginya pada Prandelli.

"Saya berhutang segalanya pada dia," kata Vlahovic. "Pelatih (Prandelli) memberikan saya ruang dan kepercayaan diri pada momen-momen menyulitkan."

"Ia membuat saya memahami apa artinya menjadi juara di dalam dan luar lapangan. Dia berpengaruh besar di mana-mana," tambah dia.

Kuat di Udara, Skillfull di Lapangan

Kepercayaan diri yang tumbuh selama di bawah Prandelli mendongkrak kemampuan Vlahovic. Meski masih muda, Dusan selalu menjadi ancaman serius bagi lawan.

Berpostur jangkung, 190 sentimeter, dan kekar, membuat striker Serbia unggul di udara dan bisa melindungi bola saat di darat dengan baik. Faktor ini kerap bikin pemain lawan kerepotan saat berduel. Tidak jarang harus bermain kasar. Musim ini, ia tercatat telah dilanggar sampai 53 kali-ketiga terbanyak di Serie A.

Bicara kecepatan, Dusan mungkin tidak sekencang Usain Bolt. Namun ia tidak malas berlari atau mencari posisi, bekerja keras, serta memiliki kecerdasan menempatkan posisi dan melihat teman. Skilnya dalam mengolah bola ikut melengkapinya sebagai striker berkualitas.

Akurasi tembakannya memang masih di bawah rata-rata penyerang top saat ini, yakni di bawah 40 persen. Kemampuannya teknis dan taktisnya juga disebut-sebut masih butuh dipoles.

Namun, patut diingat, usia Dusan masih muda. Talentanya masih belum 100 persen maksimal. Tugas Juventus sekarang untuk menyempurnakan pria pemakai kaus bernomor punggung 7, peninggalan Cristiano Ronaldo, itu.

Sumber: BBC, Sky Sports

Berita Terkait

Image

Kok Bisa, Allegri Minta Juventus Perpanjang Kontrak Pemain Cadangan Ini?

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Mantan bek kanan di liga kampus. Masih belajar jadi versi terbaik.